be Silent if You don’t like the food

Just be Silent if You don’t like the food..

benar. terkadang kita tidak menyadari atas sikap dan perbuatan yang telah kita lakukan di hadapan makanan. ya, makanan. makanan sudah pasti bukan orang, tapi ia adalah isi perut. lantas kenapa? di luar sana, tidak usah. lihat sekitarmu. atau tidak usah jauh-jauh, kenang kembali sikap buruk dirimu. meski makanan hanya sesuatu yang kita butuhkan untuk menghilangkan lapar, menambah energi, dan mencegah agar tidak terkena penyakit asam lambung (maag) dan lain sebagainya, tetapi kita juga harus menyadari betapa pentingnya sebuah ajaran etika.

etika atau adab, sikap maupun sopan santun, tidak hanya berlaku pada manusia saja. tetapi hal itu juga berlaku bagi binatang, di mana kita harus memiliki etika ketika berkomunikasi dengan mereka, harus menyayangi dan bersikap lembut, tidak boleh kasar dan lain sebagainya, karena mereka juga makhluk Allah, sama seperti diri kita. berlaku juga untuk tumbuhan, di mana kita harus merawatnya, menyiram, memberi pupuk, tidak boleh merusak keindahannya dan lain-lain. baru-baru ini, aku nemuin berita di salah satu artikel di beberapa akun media sosial (facebook, line, instagram, twitter, yahoo, google, dll). berita itu cukup mengejutkan aku dan juga ‘geregetan’ dengan sikap masyarakat yang ‘alay/lebay’ atau apalah sebutannya. beneran aku geregetan banget. sebel, bete sama kumpulan masyarakat itu. yang bener aja coba? selfie? siapa sih yang gak suka selfie? tau kan selfie? ituloh foto yang dengan berbagai macam gaya. selfie sih boleh aja, tapi harus tau aturan dan etika dong. mereka itu (masyarakat alay) hobi banget foto selfie, ya silahkan sih gak ada yang ngelarang. gak berhak juga kan kita ngelarang? tapi bunga-bunga yang jadi background selfienya jangan di rusak dong. oke, mereka mungkin aja gak sadar udah ngerusak itu tanaman cantik, mereka tidak merasa. mungkin aja mereka gak ngaku karena merasa tidak merusak menggunakan tangan. tetapi apa mereka sadar? itu taman bunga. di mana ruang untuk jalan sendiri aja sempit apalagi jalan dengan banyak orang yang posisinya sejajar. gak kebayang kan? pastilah ada yang pengin duluan, ada yang main-main, ada yang kejar-kejaran, ada yang dorong-dorongan sampai jatuh. itu, duh bikin greget bener. bahkan sampai bunga-bunga itu posisinya gak lagi berdiri, rebah dan juga ada yang patah. parah. bener-bener rusak. tempat indah dan cantik, harus rusak cuman gara-gara masyarakat alay yang hobi foto selfie. oh God mau jadi apa dunia ini, kalau isinya masyarakat alay semua..

berita itu, bener-bener bikin aku berfikiran kalau masyarakat itu banyak yang gak beretika dan gak tahu sopan-santun. ketika di kasih tau kesalahan mereka, spontanitas pasti mereka bakal jawab “masalah buat lo? kita kan masuk sana bayar”. tolong ya, oke. kalian memang bayar tapi kalian juga harus sadar bahwa gak semua sesuatu indah itu bisa di bayar dengan uang. tambah kesel lagi pas ada berita lagi tentang ‘orang yang ngerawat’ taman bunga itu. sedih. miris. sudah lelah, merawat, menyiram, memupuk, sampai bunga-bunga itu tumbuh menjadi sangat indah dan cantik, lalu ketika saatnya tiba, pengunjung diperbolehkan masuk dan berfoto setelah membayar uang masuk. hey, kalian tau gak? yang ngerawat itu gajinya gak seimbang sama lelah mereka saat merawat bunga-bunga itu, dan kalian datang untuk merusak semuanya? bener-bener di mana adab dan sopan-santun kalian? gak pernah belajar etika?

selain hewan dan tumbuhan, kita juga harus memiliki etika terhadap sesama manusia, ini sudah sangat jelas ya, jadi aku gak akan bahas ini. dan juga etika terhadap makanan. harus itu. bagaimanapun, kita juga harus berterimakasih kepada makanan yang masuk ke dalam perut kita dan menjadi sumber energi kita. ketika kita tidak menyukai makanan yang diberikan, dibelikan, atau di masakkan, kita gak boleh serta merta menghujat atau mencaci maki di hadapan makanannya. kita harus punya etika. kita juga harus sopan.

be silent if you don’t like the food, it’s sunnah…

sudah menjadi sunnah. artinya boleh. sunnah ialah sesuatu yang jika kita lakukan akan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan tidak apa-apa. tidak berdosa. tapi lebih baik dilakukan ya 🙂 hehe. jika kita tidak suka maka cukup diam, jangan sampai kita menghujat. tidak baik. terlebih jika dilakukan tepat dihadapan makanan yang akan kita santap. sama sekali jangan. walaupun sunnah hukumnya, alangkah baiknya jikakita melakukan apa yang telah di perintah Allah dan mengikuti apa yang telah di ajarkan oleh Nabi saw.

aku baru baca sebuah kisah inspiratif tentang makanan. aku akan share kisahnya di sini. judulnya ‘roti panggang gosong’. jadi ceritanya, ada seorang anak yang ketika ia masih kecil, ibunya sangat suka membuat sarapan dan makan malam. suatu malam, setelah ibunya bekerja keras sepanjang hari, ibunya bersiap untuk menghidangkan sebuah piring yang berisi telur, saus, dan roti panggang yang gosong di depan meja sang ayah. anak itu menunggu-nunggu reaksi ayahnya. apa yang terjadi? ayahnyapun mengambil roti panggang tersebut, lalu tersenyum pada istrinya dan menanyakan kegiatan sang anak di sekolah.

sang anak melihat ayahnya mengoleskan mentega dan selai pada roti panggang itu dan menikmati setiap gigitannya. ketika sang anak mulai beranjak dari meja makan, anaknya mendengar sang ibu yang meminta maaf pada ayahnya karena roti panggang yang gosong tersebut. ayahnya hanya berkata “sayang, jangan khawatir..aku suka roti panggang yang gosong”. sebuah kalimat yang diucapkan sang ayah yang tidak pernah dilupakan oleh sang anak.

sebelum tidur, sang anak pergi untuk memberikan ucapan selamat tidur pada ayahnya dan bertanya apakah ayahnya benar-benar menyukai roti panggang yang gosong. ayahnya pun segera memeluk erat sang anak dengan kedua lengannya yang kekar dan berkata “nak, ibumu sudah bekerja keras sepanjang hari ini dan dia benar-benar lelah. jadi sepotong roti panggang yang gosong tidak akan menyakiti siapapun, tahukah kamu apa yang menyakiti hati seseorang?.. kata-kata kasar..” lalu ayahnya melanjutkan, “kamu tahu, hidup itu penuh dengan hal-hal dan orang-orang yang tidak sempurna. ayah juga bukan orang yang terbaik dalam segala hal, kadang lupa ulang tahun ibumu, ulang tahun pernikahan, dan lain-lain sama seperti orang lainnya. yang ayah pelajari adalah menerima kesalahan orang lain dan memilih untuk merayakan perbedaan. ini adalah kunci terpenting untuk mewujudkan hubungan yang sehat dan harmonis”.

subhanallah. hidup ini terlalu pendek untuk diisi dengan penyesalan dan kebencian. cintai mereka yang memperlakukamu dengan baik dan sayangi yang lainnya. enjoy to your life now. apa hikmah yang dapat kita ambil dari kisah di atas? hikmah itu akan selalu ada dan dapat kita jadikan ibroh (pelajaran) yang dapat kita terapkan dalam hidup kita. kisah di atas mengajarkan seperti apapun bentuk makanan yang telah dimasakkan seseorang untuk kita, jangan pernah mencela. karena jika kita menghina masakannya kita hanya akan menyinggung dan membuatnya sakit hati. dalam islam kita di larang untuk saling menyakiti. terlebih untuk sesama muslim. belajar dari kisah di atas, di mana seorang ayah yang bijak tetap memakan masakan istrinya meskipun kita tahu bahwa yang namanya makanan ‘gosong’ itu tidak ada yang enak. namun, beliau begitu menghargai apa yang telah di lakukan oleh istrinya. beliau berkata suka meskipun sebenarnya tidak enak. untuk apa? tentunya untuk menyenangkan hati seseorang. nah, sedikitnya kita sudah tahu kan, kenapa kita di larang, di suruh diam ketika kita tidak suka dengan suatu makanan tertentu. yaitu kita menjaga perasaan orang yang telah menyiapkannya untuk kita. menjaga hatinya agar tidak sakit oleh perbuatan kita. that’s sunnah. itu sudah menjadi sunnah bahwa kita tidak boleh mengumpat terhadap makanan tertentu. etika terhadap suatu makanan. dan menjaga hati seseorang. kunci hidup harmonis. terutama dalam rumah tangga. pelajaran ya, pelajaran banget. learn.

jadi ingat juga dengan diriku sendiri. dulu waktu kecil, pernah ga suka sama makanan yang dimasakkin mama, padahal mama udah capek abis dari sawah terus masak. namanya juga orang lelah harusnya waktu itu aku diam aja. aku harus tetap makan meskipun tidak enak. selain aku marah-marah sama mama, makanannya juga aku buang. gak tahu deh, waktu itu gimana perasaannya mama. jadi merasa bersalah. padahal membuang-buang makanan itu tidak boleh. gak baik. sampai sekarang masih suka makan itu gak habis. gak tahu kenapa gak pernah bisa habis. sedikit apapun aku ngambil makanan itu. bingung juga. kira-kira gimana ya perasaan orang yang udah masak itu, kalau aku makannya selalu gak abis, terutama di kantin kampus. bukannya gak enak, cuman gak tahu kenapa gak pernah bisa habis. kesal juga kadang ngeliatnya, dikit banget tapi diriku gak bisa ngabisin. iyasih, sambil ngobrol. kadang sambil diempun juga gak pernah bisa habis. bu kantin, maafin aku yah. mungkin ususku gak bisa masukin banyak-banyak makanan. hiks~~.

seru banget kalo ngebahas soal makanan mah gak ada habisnya. hehe. apalagi kalau tulisan ini diteruskan. juga gak ada habisnya. mungkin akan bersambung dengan kisah yang lain. akhirnya akan melebar ke ranah pembahasan yang tidak sesuai dengan judulnya. awal mulai menulisnya bingung mulainya dari mana. eh, ketika mau mengakhirinya juga bingung mau mengakhiri di mana. asyik. mungkin itu jawabannya. bener loh. nulis itu asyik. bagi yang hobby nulis tapi hehe. bisa bikin lupa diri dan lupa waktu serta lupa makan haha. makanya daku kurus wkwk. ketika aku menulis suatu postingan tentang apapun. aku usahain judulnya pakai bahasa inggris. tapi, banyak yang komen soal susunan inggrisku. sekarang jadi pengen berubah udahlah pakai bahasa indonesia aja kayaknya lebih aman dan lebih mudah dimengerti orang banyak. terutama orang Indonesia.

banyak banget kisah inspiratif lainnya yang bisa memberi kita pelajaran tentang hidup ini. indah banget kalau kita bisa nangkep hikmahnya. kita bisa belajar untuk lebih menjadi makhluk sosial. jangan pernah menyesali apapun yang udah terjadi. gak guna menyesali toh udah terjadi. kita harus mengulangnya dan jangan melakukan hal yang sama agar hasilnya juga berbeda *puitis amet gue wkwk~~. secakep-cakepnya orang yah, kalau dia suka menyakiti hati dan perasaan orang lain, itu menurut aku bakal biasa-biasa aja. kenapa? karena gak ada pointnya. gak ada nilainya. jadi jelek~~.

be silent, if you don’t like the food. jika kita tidak menyukai suatu makanan tertentu, jangan pernah kita mancaci karena itu hanya akan menyakiti. kita harus menunjukkan ekspresi riang dihadapan orang yang telah bersusah payah menyiapkannya untuk kita agar mereka menjadi senang. kita harus ikhlas agar mereka puas. kita harus bersikap manis agar hubungan kita selalu harmonis. harus menjaga etika agar kita semakin di cinta. 🙂

hati itu tidak bisa di sakiti. ia memang tidak terlihat karena letaknya di dalam tubuh kita. namun, terkadang ekspresi mengungkapkannya. hati itu jujur. bagaimanapun ekspresi yang kita perlihatkan. sesenang apapun ekspresi itu, tentu tidak sesuai jika hati kita ada yang sakit~~. semuanya akan terasa pahit. gak enak. seperti ada yang ngeganjal gitu. teruslah belajar. sekarang, besok, lusa dan nanti.

2 komentar di “be Silent if You don’t like the food

  1. ini termasuk blogger tak berbayar yang menulis review tentang resto tertentu dan kebetulan makanannya rasanya standar? Biasanya kalo emang rasa masakannya gak terlalu enak ya diomongin apa adanya di postingan, hehe.

    Disukai oleh 1 orang

    • Enggak bun, ini tuh terinspirasi dari keponakan neng yang gak mau makanan yang udah dibikinin sama neneknya katanya kagak enak, padahal kan gak boleh disebut, jadi ya gitu deh,, hehe
      Kalo nulis review makanan neng belom siap, ntar aja hehe

      Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar