haiiii,, assalamualaikum ^^
Tiba-tiba kangen masa sekolah, jadi nostalgia dulu ah.
Dulu, waktu masih ada di zaman sekolah gak terlalu menikmati jadi murid, karena sejujurnya aku gak suka sama yang namanya sekolah, bukan benci kok, hanya saja gak suka belajar, aku lebih suka main kalo ketemu temen ๐๐๐
Sekarang pas udah dipenghujung akhir bangku kuliah, sering iri liat anak sekolah, rasanya pengen putar balik waktu, kembali ke zaman-zaman sekolah, lebih menikmati masa sekolah, tapi yah itu gak mungkin terjadi kan ๐๐
Sekarang baru menyadari, kalo zaman-zaman sekolah itu masa yang Indah, asik, dan penuh kejutan, banyak cerita, banyak kenangan, beda sama kuliah yang lebih banyak hadapin realita kehidupan, lebih butuh pengalaman, mengenal keras dan kejamnya dunia, rasa ketidakpercayaan, malu, banyak hal yang bikin gak nyaman.
Kalo dipikir-pikir lagi, ketika PPL tahun lalu. Mencoba menjadi guru. Betapa senang dan bahagianya ketemu murid. Banyak beban, masalah dirumah, atau sakit sekalipun cepat ilang dan sembuh, ketika ketemu anak murid.
Mereka yg lucu, kadang bikin ketawa. Mereka yang bandel kadang bikin marah. Mereka yang cowok, kalo curhat tentang cewek dan pelajaran. Kalo mereka yang cewek, kalo curhat tentang cowok dan temen. Hal itu kadang bikin aku semangat, semangat ciye2in mereka ๐๐
5 Bulan praktik jadi guru. Banyak hal yang kupelajari. Menjadi guru bukan hal yang mudah. Itu karena mereka punya kewajiban. Kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Kewajiban menjaga dan mendidik murid dari pagi sampai siang kadang sampai sore. Istimewa menjadi guru. Uniknya, guru bisa mengerti siswa dan paham keadaan siswa tanpa si siswa cerita apa masalahnya. Mungkin karena mereka adalah orangtua kedua si siswa. tapi ada hal yang tidak pernah bisa dimengerti oleh murid dari gurunya, sampai ketika mereka menjadi guru itu sendiri. Apakah itu? Aku pikir jawabannya adalah cinta dan Kasih sayang seorang guru, yang tidak pernah dimengerti ketika masih berstatus siswa.
Ada dua alasan kenapa murid dan guru kadang gak ketemu pikirannya. Pertama karena murid paling senang ketika gurunya gak masuk kelas. Kedua karena guru paling bahagia kalo rajin masuk kelas.
Karena pengalaman aku, ketemu murid setiap hari adalah hal yang sangat membahagiakan.
Setelah beberapa waktu merenung. Aku ingin menjadi guru. Aku ingin menebus kesalahanku sewaktu menjadi siswa dengan menjadi guru yang baik.
Dan disinilah letak kebingungannya. Karena aku bingung harus jadi guru di jenjang yang mana. Karena jujur aku ingin menemani mereka dari zaman SD, SMP, sampe SMA.
Kira-kira, enaknya jadi guru apa ya? SD yang imut, lucu, gemes, suka lari sana sini dan nakal? SMP yang sering ngelanggar peraturan, sering bohong, nakal tapi nakalnya udah beda sama anak SD dan mulai beranjak puber? Atau SMA yang sering galau, sering curhat, jatuh cinta, patah hati, sering kena hukum dan mulai beranjak dewasa?
Pengen jadi guru Sd, yang muridnya masih imut lucu bikin gemes,,
Pengen jadi guru smp, yang muridnya mulai nakal dan gak teratur,,
Pengen jadi guru sma, yang muridnya sering curhat ๐๐
Dulu, waktu zaman SD, sering lari sana sini, kabur ke kantin, paling senang kalo waktu senam atau olahraga, istirahatnya cepat,, masih polos,, belum takut dimarahin ๐๐
Dulu, waktu masih SMP, udah mulai ngerti dimarahin, sering juga kabur ke kantin, parahnya sering nyontekkk,, sering telat masuk sekolah,,
Dulu waktu masih SMA, udah takut dimarahin, tapi masih suka berangkat telat ๐ paling senang waktu istirahat,, lebih sering masuk ke ruang BK cuman pengen curhat,, punya masalah cuma tentang telat,, lebih sering masuk BK ketimbang ke kantin,, zaman-zaman cinta monyet yang sering bikin galau,,
Tapi ada satuhal yang sama dari ketiganya, paling senang kalo gurunya gak masuk,, paling gak suka belajar itung-itungan sama bahasa inggris, tapi anehnya suka pelajaran fisika ๐ paling senang kalo sudah belajar bahasa arab dan bahasa lainnya, tapi lebih memilih jurusan agama ketimbang bahasa,, ๐๐
Kira-kira enaknya jadi guru apa ya? Aku harus segera memikirkannya melihat wisuda sudah tinggal kurang dari 5 Bulan lagi, insyaallah.
Kira-kira enaknya disekolah umum atau sekolah islam ya?
Rada bingung juga ๐๐๐
Mungkin temen-temen ada yang bisa Kasih saran?
Howdy! I just would like to give you a huge thumbs
up for your great info you’ve got right here on this post.
I’ll be coming back to your blog for more
soon.
SukaSuka
Magnificent beat ! I wish to apprentice while you amend your web site,
how could i subscribe for a blog website? The account aided me a
acceptable deal. I had been a little bit acquainted of this your broadcast provided
bright clear idea http://viajescrisel.com.mx/index.php/component/k2/itemlist/user/11756
SukaDisukai oleh 1 orang
Working as a fะณeelance paralegal has factors in its favor, and
elements whi๏ฝh might be damะฐgัng to sโฒme pะตople.
If a way of journey and pleasure in your work life is whuat would go well
with you one of the best, freelancing coีฝld possibly be an increโ พible possibility foะณ you!
SukaDisukai oleh 1 orang
jadi guru kelas 1 dan 2 SD.., anaknya imut dan lucu, kalau sudah suka sama ibu guru, diikutin terus ke mana2
SukaDisukai oleh 1 orang
Iyahhh kayak senior aku tuh katanya seneng banget punya fans cilik ๐๐
SukaSuka
Klo suka bahasa Arab sih pasti cocoknya sekolah berbasis islam . ya gitu deh cinta guru dan murid suka bertepuk sebelah tangan. Gurunya semangat muridnya ogah2 an
SukaDisukai oleh 1 orang
Iyaaaa begitulah jarang banget murid ama guru sejalan,,
SukaDisukai oleh 1 orang
jadi guru itu kan panggilan jiwa jadi tak menjadi soal jenjang mana yang mau diajar, kecuali kayak aku yang memang mentok harus di SMA wkwkwkwwk
SukaDisukai oleh 1 orang
Haha iyasih,,
Kok bisa Mentok??
SukaSuka
Ya krn saya ngajar MP sejarah, kalau di SD ma SMP kan MP itu terpadu di IPS. Jadi saya nda bisa ngajar di dua jenjang itu. Ijazah ma sertifikat pendidikku merujuk ke jenjang SMA.
SukaDisukai oleh 1 orang
ohhh begitu tohhhh,,, kalo aku kayaknya SD, SMP, SMA, bisa deh ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Jadi guru bahasa arab non.. pas sudah. Ngajarnya di Madrasah Ibtidaiyah..
SukaDisukai oleh 1 orang
hehe. boleh juga, tapi sayanya gak jago bahasa arab, karena juga faktor bukan dari jurusan bahasa arab, jadi sudah agak-agak lupa ๐
terimakasih sudah berkunjung ke blog saya ๐
SukaSuka
Siap… tapi seiring dengan berjalannya waktu (beugh ๐) nanti juga bakal jago sendiri kok..
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya bener, karena ada istilah ini ‘kita bisa karena terbiasa’ ๐๐
SukaSuka
Nah… tergantung niatnya kan..
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya ๐ semua tergantung niat emang ๐ minat juga ๐
SukaSuka
Yups… that’s right… btw, salken sis…
SukaDisukai oleh 1 orang
Yaps,, salken juga bro ๐๐
SukaSuka
Glodaks…๐
SukaDisukai oleh 1 orang
๐๐๐
SukaSuka
Menurut saya sih mengajar sd, smp, atau sma itu sebaiknya sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Nggak bisa ketika kuliahnya pendidikan matematika misalnya, mau jadi guru sd. Karena beberapa hal yang dipelajari berbeda. Yah, walaupun praktiknya banyak yang antara jurusan dan kerjaan agak nggak selaras. Tapi untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik sebaiknya antara latar belakang pendidikan dan kerjaan pada nantinya itu relevan.
SukaDisukai oleh 1 orang
betul sekali, terlebih kan di zaman sekarang kualitas pendidikan sangat sangat dibutuhkan, oleh karena itu, memang sepatutnya kalo guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
terimakasih mbak kinan sarannya, dan makasih juga udah mampir ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Sama-sama, Mbak Hasmah ๐ Salam kenal ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya salam kenal juga mbak Kinan ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
keren artikelnya ka ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Artikelnya keren ka. Menceritakan bgt realitas hubungan antar
guru dan siswanya.
SukaDisukai oleh 1 orang
Hmmmm,,,
Okeee sippp,,
Terimakasih sudah berkunjung ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
sama-sama. jangan sungkan jg berkunjung ke blogku ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
sipppp,,
SukaSuka
Jadi guru SD yg paling enak nurut saya. Soalnya ngajari dasar pelajaran itu sulit. Nasib mereka di smp dan sma tergantung bagaimana guru sd sukses memberi bekal yang cukup.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iyasih benar juga,, kebetulan belum pernah nyoba SD, kalo SMP dan SMA udh pernah sih ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
jadi guru banyak tanggungjawab dan juga keberkahan. saat ini secara ekonomi bagi yang sudah sertifikasi menjadi lebih sejahtera, akan tetapi kadang kadang ternyata sertifikasi menjadi bumerang karena bisa jadi ada guru yang lebih fokus dalam mengurus sertifikasi yang berdampak kurang bagus terhadap kualitas dalam mengajar. ya mungkin hanya terjadi di beberapa individu saja sih. selamat pagi cikgu ๐
SukaDisukai oleh 1 orang
Benar banget, maka dari itu tergantung dari pribadi masing-masing sepertinya..
SukaSuka
jadi guru itu banyak gunanya, karena sangat bermanfaat bagi orang banyak ๐
SukaDisukai oleh 2 orang
Betul sekali mas sukmana, sesuatu yg yahhh membahagiakan ๐
SukaSuka
Masih bisa, Mbak, kembali ke zaman sekolah. Yang penting masih punya seragam.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya juga sih, tapi udah gak muat seragamnya ๐๐๐
SukaSuka
Jadi guru SD tuh seru.. Bisa punya banyak “pengikut”.. ๐น
Saya mantan guru SD soalnya.. Haha..
SukaDisukai oleh 1 orang
Oya???
Diikutin sama anak-anak gitu maksudnya?
Kenapa kok berenti jadi guru sd?
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya, bisa punya banyak fans cilik, hehe..
Karena saya punya dua jiwa, satu jiwa senang berkecimpung di dunia pendidikan, satu lagi senang berpetualang di hutan.. Dulu kerja profesional jadi guru SD 1,5 tahun sejak akhir September 2015.. Sekarang kerja di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak Maret 2017..
Kalau waktu kuliah saya emang aktif di tiga tipe organisasi, satu berhubungan dengan keagamaan, satu pendidikan, satu lagi profesi sebagai mahasiswa konservasi..
SukaDisukai oleh 1 orang
Wahhhh keren,, aktif di banyak komunitas yaaa..
SukaDisukai oleh 1 orang